Kamis, (28/03) Kantor Urusan Agama, Penyuluh Agama Islam Non-PNS Kecamatan Bika dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Kabupaten Kapuas Hulu menyelenggarakan Safari Ramadhan di Desa Bika Kecamatan Bika. Di desa ini terdapat tujuh belas kepala keluarga yang beragama Islam, rata-rata kaum ibunya seorang muallaf.
Agenda Dakwah Ramadhan yang ke tiga ini diselenggarakan di Surau An-Nur yang berada di lingkungan Polsek Kecamatan Bika. Kegiatan dimulai dengan buka puasa bersama dengan warga muslim di sana, dilanjutkan shalat Maghrib, Isyak dan tarawih berjamaah.
Dalam kesempatan ini, Plt. Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bika sekaligus pengurus DDII Kabupaten Kapuas Hulu, Jumyadi, S.H.I, mengingatkan pada para jama'ah tentang kewajiban puasa Ramadhan. "Ibadah puasa ini kewajiban bagi kita yang mengaku beriman pada Allah." katanya.
Menurut Ustadz Jumyadi, menjalankan puasa, di samping itu adalah rukun Islam, juga adalah bukti bahwa kita beriman pada Allah, bukan hanya mengaku sebagai seorang muslim.
"Orang beriman itu menjalankan segala yang Allah perintahkan dan menjauhi segala yang dilarang." terangnya sambil menyitir hadits tentang rukun Islam, "buniyal islamu 'ala khamsin.."
Selain itu, Ustadz Jumyadi juga mengingatkan agar jangan hanya semangat dalam kegiatan penyambutan ramadhan, dengan pawai obor atau gerobak sahur di antaranya. Tapi juga bersemangat dalam menjalankan puasa dan mengisi kebaikan di bulan penuh berkah tersebut.
"Jadi, itu (kegiatan penyambutan ramadhan) tidak salah. Tujuannya dalam rangka memberi semangat dan memeriahkan." katanya.
Berbicara tentang menyambut ramadhan, Ustadz Jumyadi menjelaskan bahwa Rasulullah menyambut dan mempersiapkan diri untuk bulan ramadhan sejak dua bulan sebelumnya, yakni di bulan rajab dan syaban sebagaimana bunyi doa yang diajarkan beliau.
Ada tiga karakteristik manusia dalam menyambut ramadhan, terang Ustadz Jumyadi, pertama, senang dengan kedatangannya karena sadar akan keutamaannya. Kedua, cuek, tak peduli, menganggapnya seperti bulan-bulan biasanya. Dan, ketiga, sedih, karena di bulan tersebut rutinitasnya dibatasi. (AE)