Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Barat melakukan kegiatan bimbingan baca Al-Qur'an di Desa Nanga Manday Kecamatan Bika Kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari ini, Sabtu-Minggu (4-5/11/2023), ini, disambut antusias oleh warga Desa Nanga Manday.
Desa yang terletak di pinggiran sungai Kapuas ini adalah satu-satunya desa yang seratus persen beragama Islam dari delapan desa di kecamatan Bika yang mayoritas non-muslim (Katholik).
"Semoga kegiatan seperti ini sering-sering diadakan di Desa Nanga Manday ini." Kata Kepala Desa Nanga Manday, Seriman, dalam sambutannya.
Kegiatan yang melibatkan Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kapuas Hulu ini dihadiri 43 peserta (3 orang dari Penyuluh Agama Islam Non PNS).
"Marilah kita bersama-sama mengikuti kegiatan ini sampai akhir. Insyaallah dalam dua hari ini ilmu yang disampaikan sangat bermanfaat, untuk menambah pengetahuan dan meneguhkan keimanan kita." Pesan sekretaris PDM Kabupaten Kapuas Hulu, Murjianto, S.Ag, saat memberikan sambutan.
Ketua LDK Muhammadiyah, Aswan Bahri, S.E, dalam sambutannya, menyampaikan program-program dakwahnya. Menurutnya program bimbingan dakwah ke beberapa kabupaten ini, salah satunya Kapuas Hulu, dilakukan setiap bulan, sejak bulan Agustus (2023).
"Sampaikan saja jika ada perlu pembinaan di kampung ini. Di antara program kami fardhu kifayah (ed. tata cara mengurus jenazah), atau pelatihan cepat baca Al-Qur'an metode Quantum Hijaiyah." Ujar pengurus Muhammadiyah asal Sambas ini.
Selama dua hari, kegiatan bimbingan cepat baca Al-Qur'an metode Quantum Hijaiyah (QH) berjalan dengan cukup meriah, ceria dan interaktif. Pemateri, Dr. Samsul Hidayat, M.A., yang tak lain adalah penemu metode Quantum Hijaiyah ini, terlihat bersemangat dan akrab saat menyampaikan materi.
"Kunci bisa membaca Al-Qur'an itu mengenal huruf. Kalau sudah mengenal huruf akan mudah mengenal tanda baca." Kata Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi Islam IAIN Pontianak ini menjelaskan.
"Kalau ada kekeliruan ringan dalam bacaan imam, jangan terlalu dikritik atau dikoreksi, karena tingkat kemampuan kita berbeda. Kecuali, jika kekeliruan itu fatal. Harus kita ingatkan dengan cara yang baik. Dan, yang diingatkan pun harus menerima, jangan marah." Tambahnya, mengingatkan pada para peserta, khususnya imam masjid setempat.
Kegiatan bimbingan cepat baca Al-Qur'an metode Quantum Hijaiyah (QH) yang dilakukan di Masjid Jami' Al-Muttaqin Desa Nanga Manday ini ditutup dengan pembagian bingkisan "Infaq Sehat" dari LDK Muhammadiyah Kalimantan Barat. (AE)
(Penulis : Ust. Fathul)